Air terjun La’iwi, nama yang membuat seseorang ibu tua geleng-geleng sekalinya menjelaskan, “kasihan anak’e” sebelum ia lalu memberitahu jalannya. Saya tidak memahami apakah arti dari kata ‘kasihan’ yang ia lontarkan demikian saja sampai nanti sesudah saya sampai dalam tempat. Desa Matawai Amahu, Kecamatan Katala Hamu Lingu ialah tempat air terjun ini, akan tetapi tentunya tidak lalu demikian gampang didapati. Bukan sebab medan jalannya yang susah, akan tetapi lebih sebab tempat ini tidak diurus jadi obyek wisata.
http://keanu.hol.es/wisata/bukit-wairinding-sumba/
Minimal sampai saya ada. Batu-batu serta pasir masih tetap tertumpuk dalam tempat, cuma tempat masuknya baru dibikin satu gerbang masuk dari kayu. Itu hanya satu pemberi tanda jika saya serta Imam sudah hadir tempat. Tetapi masuk melalui manakah? Mesti menanyakan kembali. Perjalanan Tidak Disengaja Air terjun Laiwi belum pernah masuk dalam list-ku. Hari Kamis setelah sarapan saya serta Imam telah start naik motor dari Waingapu dengan arah pantai Tarimbang. Sebab jarak dari Waingapu ke pantai Tarimbang tuturnya hampir 4 jam, jadi semestinya pergi pagi.
http://intuit.hol.es/wisata/air-terjun-di-desa-sambangan/
Awalannya dari Waingapu ke pantai Tarimbang ingin bertandang ke bukit Wairinding, akan tetapi sebab lewatkan demikian jauh setelah itu gagal ke Wairinding serta lanjut masih ke Tarimbang. Jika kata Imam ini semua salah tanda yang seenaknya muncul hilang. Perbukitan Sumba memang momok buat tanda, demikian jalan yang terjepit di antara dua bukit langsung tanda hilang. Meskipun sebenarnya terjepit di antara dua bukit itu enak.. bangett.. Di pertigaan simpang Paipraha sesudah masuk di Lewa belok ke kiri, saya sempatin bertandang ke satu warung kecil.
http://keanu.hol.es/wisata/pura-taman-saraswati/
Sebetulnya cuma warung kelontong saja, tetapi ibunya tidak keberatan membikinkan satu gelas kopi sachet. Kebetulah ada banyak rombongan motor yang barusan kembali dari pantai Tarimbang sekalipun dapat dapet informasi tempat persisnya. 1/2 jam lalu kita teruskan perjalanan ke arah Tarimbang. Di pertengahan jalan, dalam satu percabangan jalan ada tulisan “Air Terjun Laiwi” membuat saya hentikan motorku. Eh, motor utang maksudku.