Tari Kecak biasa dimaksud Tari Cak atau tari api. Tarian ini adalah tarian pertunjukkan hiburan masal yang memvisualisasikan seni peranan serta tidak disertai oleh alat musik atau gamelan. Akan tetapi, cuma disertai oleh gabungan nada sekumpulan penari lelaki sejumlah seputar 70 orang yang berbaris melingkar menggunakan kain penutup kotak-kotak berupa papan catur.
Read : http://sigithermawan.esy.es/wisata/pura-besakih-bali/
Tarian ini begitu sakral, tampak dari penarinya yang terbakar api, akan tetapi alami kebal serta tidak terbakar.Tari Kecak pun seringkali dimaksud Tari Sanghyang yang ditampilkan setiap saat untuk upacara keagamaan. Penari umumnya kemasukan roh serta dapat berkomunikasi dengan beberapa dewa atau beberapa leluhur yang sudah disucikan.
Read : http://demamseo.hol.es/wisata/seawalker-di-bali/
Penari itu jadikan menjadi alat untuk mengatakan sabda-Nya. Waktu kerasukan, mereka akan bertindak yang di luar pendapat, seperti lakukan pergerakan beresiko atau keluarkan nada yang mereka belum pernah mengeluarkan awal mulanya. ASAL MULA NAMA KECAK Wayan Limbak adalah figur yang membuat Tari Kecak. Pada tahun 1930, Limbak telah mempopulerkan tarian ini ke mancanegara serta dibantu oleh Walter Spies, pelukis asal Jerman.
Read : http://sigithermawan.esy.es/wisata/rose-avenue-bali/
Beberapa penari lelaki yang menari kecak akan meneriakkan kata ‘cak cak cak’. Dari situlah nama Kecak terbentuk. Tidak hanya teriakan itu, alunan musik Tari Kecak pun datang dari nada kincringan yang diikatkan pada kaki penari pemeran beberapa tokoh Ramayana.Di lingkaran, beberapa penari lainnnya berlaga. Mereka mainkan tarian yang diambil dari episode narasi Ramayana yang berupaya selamatkan Shinta dari tangan jahat Rahwana. Seringkali, Tari Kecak pun menyertakan pengunjung yang tengah melihat tindakan tarian itu.