Desa Adat Rende

Desa Adat Rende

Sepeda motor meluncur kencang di antara jalanan yang lenggang. Kadang-kadang berpapasan dengan anjing, kuda, ataupun babi di tepi jalan. Bahkan juga di dalam jalan, tiada perduli dengan kendaraan yang meluncur kencang. Rende adalah desa yang masih tetap menjaga kebiasaan istiadat, memeluk agama leluhur yang diketahui dengan Merapu.

download 18

Meskipun penduduk desa Rende telah memeluk Agama. Akan tetapi mereka masih menjalankan kebiasaan Merapu atau keyakinan. Sesampainya di desa kebiasaan Rende, kami dipersilahkan isi buku tamu serta lihat proses menenun dengan tradisionil. “Tenun dari Rende memakai pewarna alami,” demikian kata pengrajin tenun Rende bernama Rambu Intan.

Artikel Terkait : http://tokoiklan.web.id/wisata/air-terjun-hirumanu/

Contohnya warna merah, diambil dari akar mengkudu serta warna biru diambil dari tanaman indigo.Seperti dalam kuburan batu di desa kebiasaan Raja Prailiu, dibagian atas pendam ada simbol-simbol kebangsawan Rende seperti buaya, ular naga, kura-kura serta kuda picu. Kuburan batu raja pertama rende memakai lambang kerbau di bagian atas kuburannya.

Seperti belumlah senang dengan suguhan desa Kebiasaan Rende, kami berjalan mengarah kiri dari kuburan batu disana ada rumah lantai dua dengan keadaan yang mulai ringkih. Rumah ini ialah rumah raja paling akhir kerajan Rende. Demikian profetik, berdinding kulit kerbau serta didepannya ada sundul kerbau yang besar sekali, kami bahkan juga tidak bisa memikirkan berapakah besar kerbaunya.

READ  Kita kuliner khas sumba Kena