DSC0784

Museum Benteng Vredeburg

Posted on
No ratings yet.

Siang itu hawa menujukan temperatur yang biasa. Akan tetapi, saya berkali-kali mengelap keringat yang bercucuran dengan tangan. Nyaris saya membawa ember kecil untuk menyimpan sungai keringat yang sudah sempat beranak cucu itu. Dengan senyum dikit kecut, lalu saya sangat terpaksa beli air minum paket pada penjual di sekitar Benteng yang sudah berumur sama juga dengan waktu penjajahan Belanda di bumi Nusantara ini.

DSC0784

http://alifbatasa.hol.es/wisata/jurang-pulosari/

Langkah saya berhenti dibagian depan benteng. Satu pagar kuno ciri khas bangunan Belanda menyongsong saya dengan kokohnya seolah memberikan begitu kuat serta terawatnya bangunan ini. Camera juga tidak lepas dari tangan saya saat akan merekam adegan dua orang rekan saya yang lebih dulu masuk ke gerbang benteng. Seseorang dengan kain penutup kepala serta kaca mata hitam, serta seseorang yang lain cuma berkaca mata, akan tetapi kedua-duanya menyatu dalam satu payung.

http://intuit.hol.es/wisata/green-village-gedangsari/

Lalu sesaat lalu saya menyusul dengan langkah seribu ke arah gerbang benteng. Di gerbang, ada loket pembelian ticket yang mengatakan nominal harga ticket masuk. Disamping samping samping kanan, ada infomasi hari serta jam membuka benteng. Rekan saya bergegas beli tiga buah ticket. Serta, beberapa waktu lalu kami sudah ada di dalam bangunan bernama Benteng Vredenburg.

http://tokoiklan.web.id/wisata/kampung-teletubbies/

Vredebrug mempunyai arti ‘Perdamaian’
Sebelum bernama Benteng Vredeburg, saat pembangunannya oleh Belanda dengan ijin Sultan Hamungkubuwono I, benteng itu bernama ‘Rustenburg’ yang mempunyai makna menjadi ‘Benteng Peristirahatan’. Seputar tahun 1765-1788, benteng itu lalu disempurnakan serta dirubah jadi ‘Benteng Vendeburg’, yang memiliki makna menjadi ‘Benteng Perdamaian’. Mempunyai luas seputar 2.100 mtr. persegi, bangunan itu berperan menjadi benteng pertahanan Belanda. Benteng mempunyai empat bagian yang sama, serta pada semasing pojok mempunyai menara untuk berjaga-jaga serta mengintai pekerjaan keraton serta gerakan penduduk di saat itu.